"Kalau saja Georg Simon Ohm tidak lahir untuk menciptakan kau, maka tiada penghambat yang mencegat!" serumu di papan PCB. "Aku adalah resistor yang menahan laju salahmu, Sayang." Kau cemberut di antara aliran listrik. Tegangan dan arus saling membagi. Kita masih saja saling senggol seperti anak-anak mengejar layangan. Kulihat kau terus bersikukuh menjadi kapasitor yang tegar. Menyimpan benci dari arus-arus lebih. "Ayo, buang! Cukup simpan cintaku saja!" aku tertawa mencolek pipinya yang mika." 2022
Latest posts by Indra Intisa (see all)
- Lima Sajak Tentang Rumah, Waktu, dan Kenangan yang Pelan-Pelan Menjauh - 9 Agustus 2025
- Tangisan Sungai, Sumpah Plastik: Membaca Safri Naldi lewat Ekokritik dan Marxisme - 20 Mei 2025
- Kesunyian Literasi - 15 Mei 2025
Saya isolator yunior
Wah keren, Bang. Hehe
Apik, suka saiyaaaa
Ayooo buat yang banyak lagii puisi fisika
Ayo Mpok.