tidakkah kau ingin melihat
cahaya langit yang begitu biru
menggulung dari bukit-bukit
memanggil setiap jejak
dengan sajak kerinduan
ternyata begini rasanya cinta
senandung leluhur kudengar
dari bisik kersik pepohonan kopi
murung dan tawa terkemas
pada gurat arah mata angin
: hijau sehijau hijaunya bukit hunian
berkali kali aku embus empaskan napas
menyinggahi lekuk-lekuk paling rahasia
menyibak garis sayang meretakkan sunyi
: kemasyhuran dan keabadian itu sungguh menyemesta
pada selingkaran garis Mbaru Niang
aku meniti langkah dengan kata-kata paling mesra
betapa tanah negeriku selalu menjadi
rumah paling nyaman bagi kembara
lembah dan bukit terjal adalah serpihan surga
yang menawarkan degup getar-getar sajak
merimba di sepanjang musim
dan di langit malam awan dan sinar bulan
merangkak masuk di celah dinding kerucut
; tidak ada yang ganjil di sana
sebab ingatanku tetap utuh
dan aku belum ingin tidur dulu
Lawang, 28 September 2022
*) Mbaru Niang = adalah rumah adat dari wilayah Pulau Flores, Indonesia. Rumah adat Mbaru Niang
berbentuk kerucut dan memiliki lima lantai dengan tinggi sekitar 15 meter. Rumah adat Mbaru niang
dinilai sangat langka karena hanya terdapat di kampung adat Wae Rebo yang terpencil di atas
pegunungan.
- SEKEPING LYRA SENILAI SATU LYRA - 25 Mei 2024
- Malang Bukan malang - 14 Oktober 2023
- Pulang Kampung ke Wae Rebo - 5 Agustus 2023