ketika ayah berangkat melaut
semua bintang telah diberi nama
arah angin sepakat
cuaca diterka
dan segala pancaroba berpaling padanya
baju yang dibawa telah menyala
sirah matanya
bagai seorang tualang yang siap untuk tersesat
layaknya tualang hendak mendatangi pulau emas
tapi itu hanyalah el dorado
pincalang dari batang lapuk
pendayung seperti mata angin
yang sewaktu-waktu pasti berubah
eh, bukankah ayahku telah mewarisi ilmu laut;
menyelam saja tak basah
apalagi diberi biduk dan pendayung
mari ke sini, lihatlah orang pesisir menyiangi ikan-ikan
tanpa pukat dan jaring
cukup pakai sepasang tangan
Pesisir Selatan, 2023
Latest posts by Arif Purnama Putra (see all)
- barangkali - 26 Agustus 2023
- sampan pameo milik ayah - 5 Agustus 2023
- di muaro surantiah - 5 Agustus 2023