"Kalau saja Georg Simon Ohm tidak lahir untuk menciptakan kau, maka tiada penghambat yang mencegat!" serumu di papan PCB. "Aku adalah resistor yang menahan laju salahmu, Sayang." Kau cemberut di antara aliran listrik. Tegangan dan arus saling membagi. Kita masih saja saling senggol seperti anak-anak mengejar layangan. Kulihat kau terus bersikukuh menjadi kapasitor yang tegar. Menyimpan benci dari arus-arus lebih. "Ayo, buang! Cukup simpan cintaku saja!" aku tertawa mencolek pipinya yang mika." 2022
Latest posts by Indra Intisa (see all)
- Tinjauan Psikologis atas Puisi “Adegan Film yang Belum Pernah Kau Tonton” Karya Titan Sadewo - 2 Maret 2025
- Takut AI, Tapi Percaya AI: Ironi Dosen dan Pakar dalam Menilai Tulisan - 1 Februari 2025
- KALA DOSA PADA LAUT - 25 Januari 2025
Saya isolator yunior
Wah keren, Bang. Hehe
Apik, suka saiyaaaa
Ayooo buat yang banyak lagii puisi fisika
Ayo Mpok.