“Ompi! Uang kuliah makin naik. Kabarnya berlipat-lipat. Jadi gimana, nih?” Yuzet memekik. Suara-suara kendaraan menderu.
“Oke gas!”
“Apanya yang gas?”
“Motornya. Sampeyan ga lihat, bunyi klakson di belakang. Lampu sudah hijau.”
Saya menepuk pundaknya agar melihat lampu merah yang sudah berganti dengan hijau.
“Jadi masalah uang kuliah?”
“Gas aja dulu.”
“Ompi ga peduli?”
“Sampeyan mau ditabrak kendaraan dari belakang? Kalo ga mau, gas aja motornya.”
“Ee e iya.”
Latest posts by Indra Intisa (see all)
- Lima Sajak Tentang Rumah, Waktu, dan Kenangan yang Pelan-Pelan Menjauh - 9 Agustus 2025
- Tangisan Sungai, Sumpah Plastik: Membaca Safri Naldi lewat Ekokritik dan Marxisme - 20 Mei 2025
- Kesunyian Literasi - 15 Mei 2025
oke gaz oke gaz *sambil joget
hahaha
Awas meledak