“Ompi. Apa beda sakit gigi dengan baca puisi?” Yuzet bertanya dengan mata melotot. Seakan memaksa Ompi untuk menjawab.
“Sama-sama sakit, Zet!”
“Loh, kok?”
“Lah iya. Sakit gigi itu bikin rasanya ga ketulungan. Baca puisi juga sama.”
“Mosok, sih? Trus kenapa sampeyan masih suka baca puisi, kalau emang gitu hasilnya?”
“Ya kan, bukan baca puisi sampeyan. Gitu, loh!”
“Maksud?”
Latest posts by Indra Intisa (see all)
- Lima Sajak Tentang Rumah, Waktu, dan Kenangan yang Pelan-Pelan Menjauh - 9 Agustus 2025
- Tangisan Sungai, Sumpah Plastik: Membaca Safri Naldi lewat Ekokritik dan Marxisme - 20 Mei 2025
- Kesunyian Literasi - 15 Mei 2025
Boleh minta hape Yuset?
Boleh, Om