Pukul sembilan pagi, aku terpaku
Melihat jalanan ramai, hati sedikit tenang
Emak membawa baki berisi bubur ayam
Setiap suapan terasa nikmat
“Kenapa bubur buatanmu begitu sedap?”
Emak tersenyum, suasana semakin hangat
Tiba-tiba alarm berbunyi, aku terbangun
Ternyata hanya mimpi
Dua tahun tak makan bubur buatanmu yang penuh cinta
Aku tak sadar, air mata menggenang
Kepergianmu membawa rasa sepi
Yang perlahan mengoyak hati
Latest posts by Zakiah Wahyuni (see all)
- Jejak di antara Mimpi - 19 Mei 2025
- Sulung Pemilik Kesunyian - 19 Mei 2025