Siluet yang Mengintip

Siluet yang Mengintip

Di ruang kehampaan,
tubuh mungil berdiri di depan ranjang kusam bersama tatap kosong, dengan beban buana yang menginjak-injak pikiran

cahaya redup rembulan menyinari ruang gelap,
sunyi malam berbisik hangat dalam atma
kerinduan pulang bersamaan dengan jatuh butir air mata

Dalam diam,
terdengar bisikan lirih di balik jendela:
“Aku di sini; tak pernah ke mana…”

Kaki kecil itu menapak ragu,
menyusuri jarak yang tak terukur,
menuju cahaya indah tak bersetubuh,
hanya hadir sebagai bayang rindu

cahaya itu seperti ibu yang telah tiada
Ingin rasanya tangan mungil ini menggapai siluet yang kian tampak dekat; meski sebenarnya tak bisa benar lekat

Dalam silam, siluet itu nyata,
mendekap tubuh mungil, punya suara dan rupa. Tapi hari ini adalah kini
Semua hanya bayang yang bisa hilang

Razu Kurniawan
Latest posts by Razu Kurniawan (see all)
0Shares

4 Comments

  1. Riri

    Baguuus bangeeet , semangat terus Razu

  2. sheena

    puisinya bagus bangett, maknanya dalam.

    semangat fineshyt jj🤩🤩

  3. Nur Aini

    bagusss bgtttt razuuu❤️❤️

  4. dedes

    selamat razuuu
    tetap semangatnyaahh
    bangga banget zuu aku punya tmn sperti muuu
    smoga karya ku makin dikenal banyak orang🙌🙌🙌🤩

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *