Biarkan aku berbisik
Sembari berlagu prihal waktu
Pada dipan-dipan yang terhampar kala malam
Sebagai petanda bahwa aku benar-benar tenar
Menyandang namamu, sayang
Sholihin, aku benar-benar rindu
Harus mengemiskah untuk datang?
Sisakan sebait saja kenangan
Sebab kisah pernah menghilang
Aku pun tak sempat menahan
Padahal hati mengekang tidak saling melepaskan
Ternyata, gentayanganmu hanyalah bayangan seabad ini
Sholihin, aku benar-benar rindu
Bodohkah ?
Menunggumu sepanjang aspal?
Sedang jalan tidak berpojokan
Nihalun Nada, ia berasal dari Sumenep Madura. Sekarang menjadi Mahasiswa Uin Sunan Ampel Surabaya. Beberapa puisinya seringkali menjadi langganan Media cetak, dan beberapa puisinya sudah banyak yang bukukan. Saat ini, ia bergelut diberbagai organisasi internal kampus salah satunya adalah LPM Arrisalah, dan anggota pusat studi konstitusi dan legislasi (Puskolegis).
Latest posts by Nihalun Nada (see all)
- Sholihin, Aku Benar-Benar Rindu - 6 September 2025
❤️