Di lemari cokelat tua yang sudah lapuk
Tersimpan kotak yang berbalut kain batik
Di dalamnya ada selembar surat yang sudah terkoyak di gigit rayap
dengan tinta halus yang terbuat dari jelaga
Bukan logam mulia yang menyinari
Tapi pesan yang membuka hati
Untuk jaya di masa yang akan menanti
Agar kelak hidup terarah dan bahagia
Datuk tak memberikan harta yang berlimpah
tapi doa yang mengalir untuk para keturunan
tentang berani menapaki langkah ke negeri orang
tentang menjadi pemimpin yang tak tumbang
Tasbih kusam dan sajadah usang
Menjadi jejak tiap langkah juang
Dan di jiwa kami
Itulah warisan yang sejati
Natasya Azzahra Nasution lahir di kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, pada 29 Maret 2007. Saat ini ia merupakan siswi kelas 12 MIPA di SMA Negeri 1 Dolok Masihul. Kecintaannya terhadap dunia sastra mulai tumbuh sejak duduk di bangku SMA, dan sejak itu ia aktif menulis puisi dan cerpen. Untuk mengasah kemampuannya, Natasya bergabung dalam komunitas menulis "Akan Sama Rata Dalam Menulis" (AKSARA DALIS), sebuah ruang kreatif bagi para penulis muda. Melalui karya-karyanya, ia terus belajar menyuarakan perasaan dan pemikiran dengan cara yang jujur dan reflektif.
Latest posts by Natasya Azzahra Nasution (see all)
- Warisan dari Datuk - 26 Mei 2025
