bakarlah hutan-hutan lidahku sampai yang tersisa hanya arang gompal & bau gosong mengendap batangkan kesabaran di paru-paru, senapan lepas memeluru langit nyawaku seribu kiamat kubabat sendiri kelewat bisu sebelum angin berhembus membelenggu jarum jam menganiaya akar pohonan ranggas di rimba waktu ketahuilah, cinea kangen terusan mengarsip di kedalaman sajak ini 2023
Zakiyyatul Fuadah lahir di Purworejo, Jawa Tengah. Sedang kuliah di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dan menjadi anggota Tim Asessor puisi di Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto. Puisinya tersebar di beberapa buku antologi, majalah, surat kabar cetak maupun online, seperti Kedaulatan Rakyat, Kompas, Suara Merdeka, Republika, Koran Merapi, Harian Haluan Padang, dll. Dapat dihubungi di IG: zakiyyafdh_ danEmail: zakiyyatul.fuadah@mhs.unsoed.ac.id
Latest posts by Zakiyyatul Fuadah (see all)
- UCAPAN TERAKHIR BUAT CINEA - 13 Januari 2024
- THEODOR W. A - 6 Januari 2024
