TAMASYA

TAMASYA
kausangsikan itu kelepak burung burung 
syak dengan yang ada
di televisi kelewat buram
ditonton di minggu pagi gerah muram

tapi pohon pohon rindang hijau dan langit
biru memukau
menyeret memori akan lukisan mooi indie
ruang guru sekolahmu

dan sungai jernih gemercik
sementara di selokan kotaku sana
belaka pesing kencing
industri alir abadi


kau seperti termuntahkan
dari sumur tua kolonial nihil dasar

di sini sejenak bisa mengelak
dari lembar tagihan listrik raung ganas
mesin mesin pabrik bising truk
borjuis borjuis busuk bau keringat
proletariat nyaris gelandang di tanah moyang

cuma ada sejuk mustahil ada
di kotamu semrawut lagi dekil
udara terpelihara dari celaka kimia

tak ada kecipak kelahi tikus di gorong gorong
gunung sampah di lorong lorong

takjub kau sekejap
di tanah impian cemas mengelak
dari terkoyak
tangan tangan besi pencerahan
sebelum tabiat keparat barat
gila tanah gila rempah
masa penuh darah penuh amarah
tak benar musnah beralih
dari tubuh tubuh putih
berpindah semayam
ke putra putri pertiwi
telah bikin hidup runyam
rampas kedamaian kota
rampas tanah rampas udara
rampas segalanya


sampai tamasya ini, tamasya ini, seperti melayat kematian sendiri
Santama
Latest posts by Santama (see all)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *