saat guru tak masuk lokal, kugambar hati kita di meja bolong penuh labirin dan ponten merah kau buyarkan mimpi dengan hardikan tak berkelas lantas bagaimanakah lukisan ini meniti kisah lawas tak ada yang tahu kecuali pot pustaka diam-diam memupuk data kesal kita diukirnya prasasti ketaksampaian pada mendung yang telah lama kuperam jadi elang pemenung elang itu terbunuh pelan-pelan, kusimpan di botol hadiahmu saat ulang tahun ketujuhbelas, warnanya masih bening tutupnya penuh jelaga karena jarang kuusap saat terlanjur bermimpi tentang masa depan yang meriap terbiar jadi dongeng di selaksa pantai tempat petualang memerangkap ikan kau berenang menyerakkan ikan lain dalam hatiku hiu yang kau pelihara saat cintaku belum pandai bicara Padang, 2020
Latest posts by Mohammad Isa Gautama (see all)
- Kipas Angin - 25 Mei 2024
- SYAIR CINTA SENJA HARI - 25 November 2023
- SYAIR CINTA ANAK SEKOLAH - 25 November 2023