Sungai dan Kelahiran Kedua

Sungai dan Kelahiran Kedua

Seseorang
melahirkan plastik
dari tepi sungai

Dari kantongnya
keluar kulit-kulit sabun
popok
dan kisah-kisah yang sudah tak dibutuhkan lagi

“Ia akan larut sendiri,” katanya
sambil menutup mata
dan menceburkan benih-benih plastik
dengan tangan yang masih basah oleh sabda

Sungai pun menelan
sambil menangis
tangisan yang hanya dimengerti
oleh ikan-ikan mati

Lalu kota-kota beraroma menyengat
busuk
seperti perut yang dipaksa menelan
kotorannya sendiri

Dan mereka yang paling lantang
mengutuk air
tak pernah mencuci mulutnya sendiri

Kemudian
sungai berhenti bicara
dan yang tertinggal hanya satu peringatan

“Maaf, aku sudah tak bisa menerima mayat.”

Bandung, 2025

Safri Naldi
Latest posts by Safri Naldi (see all)
0Shares

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *