sewaktu aku sakit

sewaktu aku sakit
1.

aku teringat seorang perempuan berwajah hiena yang muntah nanah dengan gigi-gigi tajam seperti duri bunga mawar yang tak pernah bisa aku sentuh karena tangan kecil seumpama kutukan dari ibu yang melahirkan seluruh kesia-siaan dalam kalender & mainan masa kecil akan hancur seakan meteor menatap dari planet lain ketika bahasa asing masuk ke dalam mata rabun 4,5 tak bisa sembuh selain ditembak laser oleh lelaki teringat seorang perempuan berwajah hiena.

2.

namaku berubah. semut-semut berjalan di lidahku. mataku gempa. tsunami dalam lambung & seluruh yang dipercaya. perempuan itu menelepon & bertanya: di mana kau simpan kepala rangkong? suaraku kelinci sekarat. ranjang ini, tubuh yang menampung mimpi buruk. 7.53, namamu datang & membersihkan nanah di lantai kamarku ...

3.

bahasa meninggalkanku. seorang perempuan memecahkan kepala & rahimnya. tidak ada orang lain di sini, kata angin itu ... dinding mengelupas masa lampau. selimut basah, air dari sungai masa kecil & telepon yang selalu berdering—kau tak menginginkan aku—keluarlah sebelum bulan ditumbuhi lumut. hai, malam yang bergetar. namamu masih itu kan?

4.

tubuhku kamar mayat. sepasang perempuan selalu datang, waktu menetes sakitku & botol infus di meja. 12.02, mulutku penuh yang lunak. jendela memandangku, mencopot matanya. aku harus menelan planet kecil. tubuhku kamar mayat. seorang perempuan selalu memegang tanganku, tapi ia tak tahu namaku. terlalu murung, 17.06, tak ada pesan masuk. aku seperti membunuh semua orang. padahal setiap hari mimpi buruk menyekapku. ketika malam datang, 23.34, perempuan itu membawa perempuan lain & selalu memaksaku untuk berdiri ...

5.

seorang lelaki membawa pedang ... wajahnya mirip tapir, ekornya berapi. ia berbicara dengan bahasa kucing. ketika teks ini aku tulis, ia sedang menelepon kekasihnya; katanya berbadan zebra berwajah rangkong. kutanya ingin minum apa, & ia menjawab: jus liur komodo! alis titanoboaku naik ke atas. tak berapa lama, beberapa langkah ... seorang lelaki mengeluarkan pedang. & ia berseru: jus darah raksasa!

Medan, 2021
Titan Sadewo
Latest posts by Titan Sadewo (see all)
0Shares

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *