Kamandaka Imron Tohari alias Pendekar Cincin Gading begitu terkejut ketika sampai di gerbang Ibukota Nusantara.
“Bukankah ini kota yang pernah aku singgahi beberapa puluh purnama dahulu?” gumamnya.
Anehnya, ia tidak melihat orang-orang bertudung lebar, berkemban, yang biasa lalu lalang.
“Ya, ya. Ini kota yang tidak asing. Kenapa jadi Nusantara? Apakah aku yang telah tersesat sekian jauh? Atau lupa ingatanku kembali menjadi-jadi?”
Ia teringat akan serangan fatal yang diterima ketika bertarung dengan Aki Gendeng Pamuncak Cunong Nunuk Suraja.
“Aku harus secepatnya mencari Tabib Ceng.”
2022
Latest posts by Indra Intisa (see all)
- Analisis Puisi “Bukan Bertepuk Sebelah Tangan” Berdasarkan Teori Ekspresif - 14 Desember 2024
- Tafsir Spiritual dan Romantisme dalam Pengharapan yang Agung - 14 Desember 2024
- Ternyata oh Ternyata - 26 November 2024