Bansos
Si Empus:
Embuuul… denger berita gak? Sekarang penerima bansos diwajibin ikut vasektomi.
Si Embul:
Lho, kok bisa gitu? Jadi… kalo pengen dapet beras, harus rela “sumber air” dimatiin?
Si Empus:
Iya. Logikanya, daripada kasih makan 10 anak, mending satu bapaknya aja “dipensiunin.”
Si Embul:
Tega amat, Pus. Kan anak itu rezeki…
Si Empus:
Iya, tapi mereka mulai mikir, “Rezeki dari siapa, tagihnya ke mana?”
Si Embul:
Berarti sekarang kriteria bansos berubah, ya? Bukan lagi “keluarga miskin”, tapi “keluarga steril”?
Si Empus:
Betul. Nanti kartu bansos isinya data: Nama: Embul. Golongan darah: B. Status: Sudah dipesek.
Si Embul:
Sudah divasek, Mpus. Bukan pesek.
Si Empus:
Cuma beti, kok.
Si Embul:
Beti si kucing belang tiga? Itu mah, beranak mulu dia.
Si Empus:
Hei. Jangan ngegosip. Beti itu singkatan dari beda tipis.
Si Embul:
Dasar jokes bapak-bapak, eh bapak kucing. Kembali ke awal, jangan-jangan ada slogan baru: “Negara hadir… tapi tidak berkembang!”
Si Empus:
Hei? Hati-hati kalo ngomong. Ntar diciduk. Mana ikan asin kemaren belum dimakan.
Si Embul:
Berkembang maksudnya adalah berkembang biak, Mpus.
Si Empus:
Meooooong.
Si Embul:
Betewe, kalo bapak-bapak udah divasek, tapi si belang tiga sebelah masih hamil juga, itu gimana?
Si Empus:
Ya ngelahirin, dong. Batal bansos.
Si Embul:
Kan syaratnya vasek. Bukan ngelahirin. Gimana sih?
Si Empus:
Jangan-jangan …
Si Embul:
Jangan meong lagi, ya, Mpus.
Si Empus:
Eh, bentar ada yang aneh.
Si Empus & Si Embul
Si Empus dan Si Embul adalah dua kucing kurus yang gemar berdiskusi dan berdebat soal isu politik dan hal-hal viral seolah mereka ahli segala bidang. Bertengger di atas genteng setiap malam, keduanya jadi simbol satir dari masyarakat sok tahu yang bersuara lantang meski bersumber dari gosip warung dan potongan berita TV. Kisah mereka disajikan dalam bentuk humor suka-suka.
Ia dikenal sebagai penulis yang gemar bereksperimen dalam menulis puisi dan menggagas sejumlah konsep unik, salah satunya adalah bentuk puisi tiga kata yang dinamakan Putika. Selain itu, ia juga aktif menulis lagu, yang beberapa di antaranya dapat ditemukan di platform musik seperti Spotify, Apple Music, Facebook, Instagram, dan media musik lainnya.
- Tangisan Sungai, Sumpah Plastik: Membaca Safri Naldi lewat Ekokritik dan Marxisme - 20 Mei 2025
- Kesunyian Literasi - 15 Mei 2025
- Pemilihan Kepala Desa – Episode 03 - 11 Mei 2025
