“Kau mau apa hari ini, Nak?”
Tahun-tahun kembali mekar
menjadi kembang api
memancar di antara mata binar.
“Yippie! Ulang tahunku tiba.
Apa yang Ayah bawa padaku?”
Benang kasih kuikat
di sela-sela jari kehidupan.
Kau tersenyum, jempolku berdiri
menjadi tiang-tiang penyangga.
“Tapi Ayah tak bawa kado, Nak.”
Sebagaimana hari dan minggu melintas,
dompet tak jua tumbuh.
Hatiku diremas melihat mata meong
binar-binar menunggu. Uh, Nak!
“Ayah adalah kadoku!”
Kau tertawa ketika kukejar.
Hingga lewati tahun-tahun,
kusendu menatap janji.
Walau kau tak peduli.
“Tahun depan, ya?”
Pelan-pelan, kucoba ulangi.
2023
Latest posts by Indra Intisa (see all)
- Tinjauan Psikologis atas Puisi “Adegan Film yang Belum Pernah Kau Tonton” Karya Titan Sadewo - 2 Maret 2025
- Takut AI, Tapi Percaya AI: Ironi Dosen dan Pakar dalam Menilai Tulisan - 1 Februari 2025
- KALA DOSA PADA LAUT - 25 Januari 2025