Salah Koran

Salah Koran

“Ada cerita apa hari ini, Ompi?” Yuzet duduk di samping Ompi sembari membawa secarik koran.

“Tumben nanya cerita?” Ompi tersenyum memamerkan giginya yang warna kuning kunyit.

“Ih. Gosok gigi dululah!” Yuzet buru-buru menutup hidungnya yang tenggelam itu.

“Banyak gaya kau Yuzet. Kek punya hidung aja pake ditutup segalak.”

“Uh. Body shaming rupanya. Emang hidungmu mancung, toh?”

“Kelihatannya gimana?”

“Enggak, tuh.”

“Nah tu tahu.”

“Ya tahulah. Tiap hari saya bercermin. Lagian kapan saya bilang mancung?”

“Ga ada, sih.”

“Lah iya. Berarti saya ga salah hehe. Lagian ngapain ngeledek gigi saya.”

“Itu kan bukan body shaming.”

“Trus apa?”

“Gigi kuning.”

“Hahaha. Tapi yang kuning itu mahal, loh?”

“Contoh?”

“Emas gitu.”

“Tahi juga?”

“Ada juga tahi yang item.”

“Tahi apa?”

“Tahi kebo, misal.”

“Sudah, sudah. Ini obrolannya malah ngelantur. Tadi sampeyan mau cerita apa?”

“Gini. Minggu kemaren saya kirim karya di Koran Singgalang, tapi kok yang muncul Koran Kompas. Aneh, ga tuh?”

“Ya bagus, dong. Derajatnya naik.”

“Bukan masalah itu, sih. Sebenarnya mau koran lokal atau nasional ya sama baiknya. Tergantung sudut pandang kita gimana.”

“Okelah. Atau mungkin sampeyan salah kirim?”

“Enggak, keknya.”

“Trus?”

“Atau ada orang lain yang kirimkan. Atau juga redaktur Koran Singgalang meneruskan ke Kompas?”

“Gilak Yuzet. Aya aya wae. Ya ga mungkinlah.”

“Eh. Tunggu dulu. Ini saya bawa Koran Kompas. Kok ga lihat tulisan sampeyan di sini? Apa saya kelewat tadi? Sik tak baca ulang.”

Beberapa menit kemudian. “Emang ga ada tuh?”

“Yang bilang ada siapa?”

“Lah tadi sampeyan bilang?”

“Tadi tak bilang, saya kirim karya ke Koran Singgalang, tapi kok muncul Koran Kompas.”

“Tuh.”

“Lah iya. Saya cuma bilang muncul. Nih. Sampeyan bawa ke sini. Artinya muncul di hadapan saya hari ini ya Koran Kompas. Bukan terbit.”

“Ee. Silogisnya ga tepat, tuh. Ga nyambung antara unsur pertama dan kedua.”

“Pake silogis segala. Emang sampeyan tahu maknanya?”

“Enggak.”

“Ya sudah.”

“Ya sudah apa?”

“Sudah terjawab.”

“???”

Indra Intisa
Ikuti saya
0Shares

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *