Sajak Seonggok Mayat

Sajak Seonggok Mayat
kuzikirkan mayat sendiri di bawah malam yang mabuk
o, jiwa, kata-kata tak bernama, adakah maut telah menanam cahaya
jauh di lambungnya, rakaat kesunyian bagi sajak-sajak
yang menyimpan gelisah, diusung gemetar keranda

bawakan padaku bunga, atau jalan-jalan tak terduga
sebelum surga meneroka, sebelum neraka mengoyak pelataran cahaya
dengarlah, ya Maha, telinga dari segala telinga,
mata dari segala mata, telah jauh menempuh belantara duka

dengan apa lagi kutolakkan? malam yang mabuk
malam yang mengucur anyir kutuk, kirimkan salam
kepada jiwa, kata-kata tak bernama, mengkafani ingatan
dari masa yang jauh dipendam kehilangan

duhai, mayatku, berserahlah pada kubur bunga-bunga
atau iriskan saja purnama, terjaga sepanjang kecut doa-doa
kemanakah suara dibawa, kemana keranda menyeret prasangka
sebelum dunia pecah jadi kepingan-kepingan magma
dan tak ada lagi cahaya menggurat barisan nama

oi, ya Maha, telinga dari segala telinga, mata dari segala mata
pandanglah jauh ke dalam keranda, mayatku dirubung sajak-sajak busuk
jiwa dikoyak anyir kutuk, belatung-belatung tak berbentuk
ke beranda baka akan menuju, melebur jadi debu
tak lagi berseru sepenuh deru, antara dunia yang muntahkan paku

gubeng, november 2022
Muhammad Daffa
Latest posts by Muhammad Daffa (see all)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *