Puisi Itu Khayalan?

Puisi Itu Khayalan?

Suatu hari yang cerah, seorang pejabat perut bundar berbincang-bincang dengan Ompi dan sopirnya.

“Ompi ini kurus karena suka menghayal. Makanya kurus.” Dia tertawa dengan lahap. Diikuti dengan tawa sopir yang pura-pura ramah dan setuju.

“Kok begitu?” Ompi bertanya sembari tersenyum.

“Iyalah. Orang yang suka menulis puisi itu, kerjanya kan menghayal. Energinya habis buat menghayal. Makanya kurus,” mereka kembali tertawa dengan keras.

“Emang menulis puisi harus menghayal?”

“Puisi lahir dari khayalan!”

Ompi tertawa kecil. Jelas ia tidak setuju. Tapi ia tahu, pejabat tersebut punya pikiran di perut. Makanya suka berbicara memakai otak perut. Wajar menurut Ompi, kalau perutnya lebih besar dari kepalanya. Jika dibantah, Ompi khawatir, jangan-jangan ia bakal dimasukkan ke perutnya.

Waktu terus berlalu.

Indra Intisa
Ikuti saya
Latest posts by Indra Intisa (see all)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *