Yuzet : Sebagai karya sastra, sebenarnya puisi itu ga penting. Ga level dengan keilmuan yang lain. Lebih cocok buat curhat aja.
Ompi : Kenapa begitu?
Yuzet : Saya lihat begitu.
Ompi : Emang baca puisi seberapa banyak?
Yuzet : Udah banyak. Bikin muak dan bosan. Tuh, saya sering bacanya di beranda Fb, termasuk puisi-puisi pacar saya. Isinya lebay. Patah hati kalau saya ga balas chat. Merayu terus. Bosan saya.
Ompi : Selain itu, baca puisi siapa saja?
Yuzet : Banyaklah. Puisi teman-temannya juga.
Ompi : Kalau penyair luar negeri, suka baca karya siapa saja?
Yuzet : Ga suka. Buat apa.
Ompi : Baik. Kalau dalam negeri, serupa Chairil, GM, Sapardi, Afrizal, Rendra, Abdul Hadi, Jokpin, Sitor, dst., atau sastrawan lainnya yang banyak dibaca. Suka baca yang mana?
Yuzet : Siapa itu?
Ompi : Oh, begitu
Yuzet : Begitu kenapa?
Ompi : Seseorang akan berkesimpulan sesuai dengan pengetahuannya sendiri.
- Pagar Sutra - 12 Januari 2025
- Analisis Puisi “Burung-Burung Melayang” Berdasarkan Teori Ekopuitik dan Ekologi Sastra - 28 Desember 2024
- Dikejar Ibu - 21 Desember 2024