Pongek Lapuak

Pongek Lapuak
hantarkan aku daun Kesambi
agar kunyit dan ketumbar berkawan 
seperti serai dan santan telah lama berdamai
di punggung ikan koki yang tertidur khusyuk
diam-diam menunantimu dengan lapar berkilauan

di simpang pasar Barulak, setelah kantor Wali Nagari
kau pangganglah dulu kemarahanmu pada asap musim panas
yang kadang terlantar kadang tersesat
di balik pongah dasi
kau usirlah tagihan utang di himpitan catatan 
yang memanggil selalu saat kau bercinta

karena di balik langkah etek-etek yang merindu suara anak lelaki
tersimpan harap dan mimpi ganih tentang masa depan
disisipnya emas segram demi segenggam
menjemput undangan maha pencipta di kota para Nabi 

akan kau ingat masa silam seperti jarum
menghunjam atap rumbia rumah gadang 
riap di rimba hitam lantas berdebar jikalau viral
dunia berlari tak pernah melihat ke belakang  

hantarkan tari penyambut selambat datang
saat perantau pulang sesekali 
tiba-tiba hanya menebar bunga
di pusara para tercinta
dendang selamat jalan pun tak pernah lekang
menjemput kusut masai dunia

yang kini coba kau tebak arahnya 
di tengah pertelingkahan
manis daging ikan 
dan lengkuas
serta kemiri 
di telaga kuah kuning muda

Barulak, 2023
Mohammad Isa Gautama
Latest posts by Mohammad Isa Gautama (see all)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *