Panasea

Panasea
petang penghabisan yang melankolis
malam turun tanpa aspirin
di mana aku butuh pertolongan
yang sungguh
setelah beberapa janji patah

di bawah mulut menara
seorang puritan meniru panggilan tuhan
aku titip setitik pengampunan
nyatanya surga belum memilih nama-nama,
masih kerangka

bentuk bintang yang kisut
bulan sabit yang susut
adakah sedikit firasat tersisa?
sebelum secangkir kopi ditukar jam tidur
sia-sia kuduga!

malam telah sepinggang
wanita dengan selendang 
yang membingungkan
mengajakku terbang
untuk jatuh kesekian kalinya
hanya untuk jatuh rupanya!

Karawang 03-2023
Alif Darojat
Latest posts by Alif Darojat (see all)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *