Makhluk Seram di Kuburan Tua
Di sebuah desa kecil terpencil, terdapat sebuah kuburan tua yang dikelilingi oleh pohon-pohon yang sangat rimbun dan beraura sangat mistis. Penduduk setempat selalu menghindari melewati kuburan tersebut pada malam hari.
Banyak cerita mengerikan tentang suara-suara aneh berupa desis, langkah kaki tak kasat mata, tawa cekikikan perempuan yang menyayat dan tak jarang adanya penampakan makhluk-makhluk yang berwujud mengerikan.
Suatu hari, seorang pemuda yang baru pulang merantau dari kota Jakarta, sebut saja namanya Anto, kemalaman. Karena jalan menuju rumahnya merupakan jalan satu-satunya dan harus melewati kuburan tersebut, mau tak mau ia harus menguatkan mental sepuluh kali lipat lebih besar dari sebelumnya.
Sinar bulan yang menerangi jalanan secara samar, menambah kesan suasana yang menyeramkan. Anto yang awalnya berjalan pelan ketika mendekat ke areal kuburan tua tersebut, mempercepat langkah kakinya hingga setengah berlari, tetapi ia tidak berani benar-benar berlari karena teringat pesan orang-orang di kampung itu bahwa dilarang berlari di areal perkuburan tua tersebut. Entah apa alasan larangan itu.
Kurang lebih sepuluh meteran dari depan kuburan tua itu, mendadak Anto merasakan seperti ada bayangan yang mengikuti langkahnya. Ia memberanikan diri untuk berbalik badan.
“HUAAAAA …!” teriaknya.
Hanya ada pepohonan dan kegelapan di belakangnya. Dengan napas yang memburu karena rasa takut, Anto kembali melangkah untuk bisa segera meninggalkan tempat itu.
Begitu Anto berbalik badan, kembali ia merasakan seperti ada sosok bayangan di belakangnya. Kali ini dibarengi dengan suara seperti langkah kaki dan kresek-kresek batang bambu yang tak seperti biasanya, padahal angin tidak bertiup kencang.
Anto mempercepat lagi langkahnya. Tiba-tiba ia mendengar suara bisikan pelan tapi terasa sangat jauh, seperti suara dari dalam sumur,
“Maaassss ….”
Lalu dibarengi dengan suara seperti orang yang sangat kesakitan. Anto panik dan dia ambil keputusan untuk melanggar pantangan, yaitu berlari sekuat tenaganya. Tetapi, kakinya tak mampu digerakkan. Langkahnya tertahan oleh sesuatu yang tidak diketahuinya.
Badannya kaku dan kakinya terasa sangat teramat berat, sementara itu, suara langkah kaki yang diseret dan geraman tidak jelas, terasa semakin dekat dan terus mendekat.
Anto pasrah. Keringat sebesar biji-biji jagung telah memenuhi sekujur tubuhnya yang gemetaran.
“Tolooong akuuuuu, Massssss ….”
Suara itu kini terdengar sangat dekat yang membuat nyawa Anto seperti hilang. Ia berusaha berbalik badan lagi dan melihat sosok berpakaian putih kusam, sepertinya kafan, yang melayang tidak menjejak bumi. Rambut panjang tergerai dengan sebagian menutup wajahnya yang rusak mengerikan. Ada ceceran darah di bagian atas pakaian itu yang keluar dari bagian mata mahluk tersebut.
Dengan kedua tangan yang menggapai ke arah leher Anto, mahluk mengerikan itu semakin mendekat dan terus mendekat. Tersisa kurang lebih tiga langkah lagi, Anto yang sudah tidak mampu lagi berbuat apa-apa, hanya pasrah lalu berdoa,
“Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaa bannaar … Aamiin.”
Spontan mahluk mengerikan itu berteriak ketakutan,
“Ampuuuuuuunnn … aku masih ingin gentayangan. Jangan makan akuuuuu ….”
Lalu byaaarrr peeet! Makhluk itu hilang tanpa bekas dan Anto terduduk di genangan dari pipisnya sendiri.
Bandung, 27 Desember 2023
- Misteri Sendal Bolong: 06 – Surau Angker - 29 Februari 2024
- Beri Aku Judul - 17 Februari 2024
- Misteri Sendal Bolong: 05 – Angkot Keramat - 1 Februari 2024