Kematian Vina sang Jurnalis
Novel Kertas Hitam merupakan novel karya Aru Armando yang meraih penghargaan Scarlet Pen Awards Kategori Best First Novel 2021. Novel ini pertama kali terbit pada tahun 2020 oleh penerbit PT Shofia Media Kreatif dan telah melalui cetakan kedua pada tahun 2022. Novel dengan tebal 242 halaman ini merupakan novel kedua sang penulis setelah berhasil menerbitkan novel pertamanya yang berjudul Sang Pewarta.
Novel ini dibuka dengan kisah meninggalnya Vina, sang jurnalis mengawali misteri kasus korupsi yang dilakukan di Kementerian Kesehatan. Pada novel Kertas Hitam (2021) karya Aru Armando ini, menceritakan kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh pemerintah di Kementerian Kesehatan terkait pengadaan alat kesehatan. Pada bagian awal, diceritakan Tomi, seorang jurnalis yang baru saja pulang dari Amerika setelah menyelesaikan studinya. Kepulangan Tomi mengawali berbagai konflik yang terdapat di dalam novel ini. Di bawah ini merupakan kutipan awal mula kisah tokoh dalam novel yang cukup kompleks.
“Kepulangan yang ia rahasiakan dari Amerika setelah lebih dari setahun menempuh studi justru menguak rahasia lain tentang seseorang. Seseorang yang selama ini ia angankan” (Armando, 2021:1)
“Apakah benar, Vina meninggal secara alami, atau dia meninggal tidak wajar karena berupaya melanjutkan kerja Tomi yang nyaris mengungkap misteri dugaan korupsi itu.” (Armando, 2021:3)
Aru Armando sebagai penulis berusaha mengungkapkan tindakan korupsi yang dilakukan oleh tokoh public di dalamnya, seperti menteri yang melakukan kasus tindak korupsi pengadaan alat kesehehatan. Dalam menulis karya novel ini, Aru Armando seakan berusaha untuk menyindir keadaan yang sebenarnya terjadi di Indonesia, yaitu kasus korupsi yang masih merajalela. Dengan adanya novel ini, penulis seakan mengharapkan bahwa masyarakat tidak boleh tutup mata atas kejadian yang menimpa negara kita.
Pengkhianatan dan Pemecatan
Kepulangan Tomi dari Amerika mengantar peristiwa yang cukup misterius akan meninggalnya seorang jurnalis yang bernama Vina secara mendadak. Dugaan awal dari meninggalnya Vina adalah karena serangan jantung, akan tetapi hal ini menjadi bagian yang cukup janggal. Tidak hanya meninggalnya sang jurnalis, Vina, saja yang diceritakan pada bagian awal di dalam buku ini. Novel Kertas Hitam juga mengisahkan soal perselingkuhan yang dilakukan oleh Dara, kekasih Tomi dengan temannya, Doni. Perjalanan cinta jarak jauh Amerika-Indonesia yang dijalani oleh Tomi tidak berjalan mulus. Kisah yang tragis ini membawa pembaca turut merasakan gejolak emosi yang membara. Penghianatan yang dilakukan oleh sahabatnya sendiri menjadi sebuah titik juang yang dilakukan oleh Tomi untuk membuktikan bahwa ia akan jauh lebih baik.
Tomi merupakan seorang jurnalis yang cukup terkenal di salah satu lembaga pers yang cukup terkenal, yaitu Suara Nasional. Kegigihannya dalam menguak berbagai macam kasus melalui tulisan beritanya menjadikan ia sebagai seorang jurnalis yang cukup ditakuti oleh beberapa pihak. Akan tetapi, Tomi diberhentikan secara sepihak dari pekerjaannya sebagai jurnalis oleh pimpinan redaksi, Amin Santoso. Dipecatnya Tomi diceritakan pada bab dua dalam novel ini. Masih belum ada titik terang alasan dari pemecatan sepihak ini. Meskipun kecewa dan penuh rasa kebingungan, tanpa berpikir panjang Tomi tetap menandatangani surat keputusan pemecatan itu, sebagaimana yang terkutip di dalam novel sebagai berikut.
“Tanpa membantah dan bertanya, Tomi renggut map dari Bu Wardani. Ia tidak membaca isinya, langsung membubuhkan tanda tangan di atas namanya. Total ada lima bundel dokumen. Setelah menggeletakkan begitu saja pulpen bertinta biru di atas meja, Tomi beranjak keluar ruangan,” (Armando, 2022:18).
Dipecatnya Tomi dari jurnalis seakan memberikan peringatan kepada pembaca bahwa seberapa keras usaha kita dalam bekerja akan selalu ada pihak tertentu yang ingin menjatuhkan. Aru Armando seakan sadar dan paham bahwa hal tersebut merupakan hal yang cukup lumrah di kehidupan nyata. Meskipun di dalam novel pada bab ini belum dijelaskan lebih rinci alasan dipecatnya Tomi sebagai wartawan Suara Nasional.
Meskipun dipecat, kegigihan Tomi dalam bekerja sebagai wartawan tidak mematahkan semangatnya. Tomi tetap melakukan investigasi terhadap kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Kementerian Kesehatan, meskipun hanya sebagai wartawan bodrek. Tomi menghampiri kerumunan wartawan di Kejaksaan Agung. Pada bab ini, Aru Armando sebagai penulis menggambarkan kegigihan yang dimiliki oleh Tomi. Dengan seluruh kemampuan yang dimiliki oleh Tomi, Aru Armando dengan yakin menggambarkan tokoh Tomi sebagai seorang tokoh yang tidak punya rasa takut akan apa pun.
Selain itu, dalam bab tiga juga dikisahkan lebih lanjut lagi terkait kasus dugaan korupsi. Pada bab ini, kasus korupsi yang diselidiki oleh Kejaksaan Agung adalah kasus tindak pidana perbankan kredit fiktif di Bank Pembangunan Nasional. Salah satu Bank BUMN di Indonesia. Kasus ini diduga adanya dugaan kongkalikong oknum petinggi dua BUMN.
Keterlibatan dalam Dunia Politik dan Korupsi
Novel Kertas Hitam menampilkan tema utama berupa politik dan korupsi yang saat ini masih sangat relevan dengan kehidupan masyarakat di Indonesia. Aru Armando sebagai penulis novel ini berhasil mendeskripsikan kasus korupsi yang memengaruhi kehidupan masyarakat. Selain itu, Aru Armando juga berhasil menggambarkan perjuangan seorang jurnalis yang sedang berusaha untuk mengungkapkan kasus korupsi.
Dalam menguak kasus dugaan korupsi yang diceritakan dalam novel ini, Aru Armando memanfaatkan seorang tokoh bernama Ratri, perempuan janda yang cukup menggoda lelaki dengan parasnya. Digambarkan bahwa Ratri yang juga merupakan seorang jurnalis memanfaatkan dirinya untuk menggali informasi sensitif terkait kasus-kasus dugaan korupsi ini. Penulis seakan ingin menyampaikan keresahannya terhadap kasus-kasus korupsi yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kuasa (Kurniawan, 2011). Masalah yang cukup massif di Indonesia adalah tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Novel Kertas Hitam juga menyoal tentang kasus korupsi yang masih sering terjadi.
Tidak hanya berpusat pada kasus korupsi saja, novel ini juga memberikan sisipan cerita yang mengisahkan orang-orang di balik layar yang memanfaatkan situasi politik ini. Seperti ketika jatuhnya saham BBPN, penggerak bursa, terdapat tokoh lain yang tidak disebutkan namanya memanfaatkan situasi ini. Mereka membeli saham ketika harga saham anjlok dan menjualnya kembali ketika harga saham mulai naik. Meskipun tidak diceritakan secara detail, setidaknya itulah yang diungkapkan oleh Aru Armando secara tersirat dari bagian ini. Sisipan kisah ini menjadi bumbu tersendiri yang mampu menarik pembaca semakin penasaran siapa dalang di balik buku ini.
Mengulas kembali ke dalam isi cerita, dalam menginvestigasi kasus dugaan korupsi ini, Tomi mendalami penyidikan tindak korupsi ini dengan cukup baik dan terstruktur. Tomi melakukan investigasi mendalam dengan mewawancarai Jaksa Rusli yang bertanggung jawab akan kasus ini. Wawancara Tomi dengan Jaksa Rusli kemudian diunggah ke akun youtube pribadi miliknya dengan nama samaran TomJerry19.
Novel Kertas Hitam karya Aru Armando ini juga menyisipkan beberapa pelajaran penting yang pengetahuan tersebut dapat diambil manfaatnya oleh pembaca. Pada bab enam, misalnya. Pada bab ini Aru Armando memberikan pemahaman terkait ilmu investasi. Penulis mengisahkan bagaimana proses dan langkah dalam melakukan investasi saham melalui Bursa. Tidak hanya itu, dalam bab ini pun juga dijelaskan kelebihan dan kekurangan yang akan dialami oleh seseorang yang melakukan investasi. Pengetahuan terkait investasi tersebut dapat dibuktikan melalui kutipan berikut ini.
“Namun, di banyak artikel, ia menemukan banyak hal positif dengan berinvestasi melalui Bursa. Dengan catatan, membeli saham perusahaan yang mapan, dengan bisnis yang jelas, perusahaan yang tumbuh dan dikelola oleh orang yang kompeten serta berintegritas…,” (Armando, 2022:53).
Pada bab-bab berikutnya, terdapat salah satu konflik yang menjadi salah satu hal tak terduga dalam novel ini. Pada bab sembilan, misalnya. Ratri yang merupakan wartawan senior yang sudah dipercaya oleh Tomi rupanya berkhianat. Bukti investigasi yang direkam dan diunggah ke youtube oleh Tomi tiba-tiba menghilang. Pengkhianatan ini terjadi karena Tomi terlalu percaya kepada orang lain. Tak hanya itu, Aru Armando seakan juga menyiratkan bahwa Tomi merupakan seorang pria yang mudah terhasut oleh tipu daya wanita. Tomi terperangkap oleh hawa nafsunya sendiri tanpa memikirkan sebab akibat.
Membaca novel Kertas Hitam seakan mengingatan kepada pembaca atas maraknya kasus-kasus korupsi yang masih belum terpecahkan. Dalam mengungkapkan tindak korupsi, terkadang seseorag masih sering bungkam. Bahkan, pihak berwajib pun tidak akan mengungkapkan tindak korupsi apabila mereka diberi upah tutup mulut. Novel ini sangat mengingatkan terhadap kondisi di Indonesia.
Tokoh Tomi dan Perjuangannya
Sebagai penulis yang tinggal dan merasakan bagaimana kehidupan sosial dan politik di Indonesia, Aru Armando tidak mengabaikan latar belakang masyarakat yang dituju. Penulis mempertimbangkan isi dan bahasa yang digunakan agar masyarakat dapat menerima karya yang diciptakan oleh penulis. Aru Armando memberikan gambaran melalui tulisannya dengan mengisahkan seorang wartawan bernama Tomi. Tulisan yang dikemukakan oleh Aru Armando mudah dipahami oleh pembaca, terutama pada bagian-bagian yang menggunakan istilah terkait kegiatan wartawan. Penggunaan bahasa yang dipilih oleh Aru Armando terbilang cukup khas untuk mendeskripsikan kehidupan jurnalis, seperti penggunaan kata lugas, populis, dan padat yang menurut saya cukup mendeskripsikan kehidupan jurnalis. Carolina (2021) mengemukakan bahwa tulisan pengarang dipengaruhi oleh masyarakat sehingga tulisan pengarang juga dapat memengaruhi masyarakat yang membacanya. Seperti pada kutipan berikut.
“Tomi adalah kesayangan Amin Santoso saat menjadi redaktur desk politik dan hukum. Semua tahu itu. Tapi kenapa Amin mengambil kebijakan sedramatis itu? Memecat wartawa yang bintangnya snagat terang itu.” (Armando, 2022:17)
Berdasarkan kutipan di atas, dapat dilihat bahwa sudah menjadi rahasia publik bahwa seseorang yang memiliki kekuatan atau efek yang dpaat menimbulkan kerugian pada suatu instansi akan dikeluarkan dari instansi tersebut. Dari kutipan di atas juga dapat dilihat bahwa sosiologi sastra memiliki hubungan yang cukup erat dengan pengarang. Terutama dalam penyampaian yang disampaikan oleh pengarang melalui ceritanya kepada masyarakat yang juga merupakan makhluk sosial, sehingga keberadaan karya sastra terikat oleh kehidupan sosial di masyarakat.
Tokoh Tomi dalam novel Kertas Hitam digambarkan sebagai sosok yang memiliki tekad yang kuat. Penulis seakan ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa usaha yang dilakukan oleh Tomi akan menghasilkan perubahan untuk negeri ini. Meskipun pada akhirnya sia-sia, penulis sangat konsisten untuk membuat karakter Tomi sebagai sosok yang serius. Dalam kegigihannya mengungkapkan kasus korupsi, Tomi harus rela untuk dipecat oleh atasannya.
Akhir yang Tragis
Akhir dari novel ini cukup tragis. Saat hendak mengungkapkan kasus dugaan korupsi yang sudah hampir selesai, tokoh utama tiba-tiba diserang oleh orang-orang yang tidak ingin kasus ini terungkap. Tomi hampir saja terbunuh oleh Doni dan juga perempuan berkimono yang tidak disebutkan namanya. Tomi berhasil diselamatkan dengan tepat waktu oleh AKBP Asrul Kurniawan meskipun datang pada saat Tomi sudah kritis. Perempuan berkimono itu akhirnya tertembak oleh AKBP Asrul. Akhir dari kisah ini adalah perginya Tomi ke Amerika kembali untuk melanjutkan studinya. Dalam perjalanan panjang di pesawat, ia bertemu seorang perempuan yang sangat ia kenal. Ratri. Seorang yang pernah mengkhianatinya.
Novel ini tidak hanya mengisahkan tentang kasus korupsi saja. Banyak pelajaran yang disampaikan oleh penulis melalui novel Kertas Hitam ini. Terutama pelajaran paling penting dalam kehidupan, yaitu masalah asmara. Kisah cinta yang dialami cukup rumit bagi tokoh utama. Aru Armando menggambarkan tokoh Tomi yang selalu tidak beruntung dalam masalah cinta. Ia harus dikhianati berkali-kali. Selain itu, novel ini juga mengemas topik utama yang sangat baik. Kasus korupsi yang kerap terjadi di kehidupan nyata rupanya membuat Aru Armando menuliskan novel dengan tema korupsi.
Meskipun novel ini cukup baik, beberapa bagian dalam novel ini ada yang cukup membosankan. Terutama dalam masalah asmara. Terdapat beberapa bagian yang kurang dijelaskan secara mendetail terkait alasan kisah asmara tersebut terjadi. Alur yang diberikan dalam novel ini pun kebanyakan adalah alur maju. Meskipun terdapat alur mundur, tetapi alur mundur tersebut hanya dikhususkan untuk menceritakan kematian Vina sang jurnalis, bukan kisah asmara, terutama penghianatan Dara dan Doni yang dialami oleh Tomi.