Mazmur Mereka Merdeka

Mazmur Mereka Merdeka
angin pancaroba menyeret burung migran hilang pandang penonton senyap meranum redam rahang bisa bicara luka permainan jebakan tirai rembulan kerling musim hujan salju abu-abu senyap cericit malam bubur bunga liar desir pesona gerhana aroma uap birahi satwa angin bukit merah serbu anjing tanah pasir jambu belah hujan cahaya suhu lampu aroma birahi satwa angin bukit hilir merah nyanyi badut-badut gelombang laut

lintas di cakrawala sepasang camar bubur menjilat asin di gelombang meloncati puisi tirai genangan sisa pasang pantai berserak pun benda urban hujan cahaya musik semayup seribu timbun saku rata jejak coklat malam puisi hujan cahaya terangkat lampu temaram kerling musim cericit malaìkat bubur bunga liar desir pesona gerhana aroma birahi satwa angin bukit merah jala gemerlap lampu jalan 

panggung jejak coklat saku rata jejak berderai bisa bicara luka permainan jebakan jangkar diam daun rontok tirai terangkat temaram bayang-bayang penonton senyap ranum redam rahang liar belalang kaki panjang luruh pulang beradu bentang bunga desir layu rontok timbang tari pulasan muka gemerlap racun biadab polah buka topeng catatan lupa sombong omong kopong perlahan jorok sepatu antariksa 

cericit pesona gerhana panggung kerling musim hujan salju abu-abu senyap sendok plastik jarak gelombang lalu lintas gurem racun biadab polah buka topeng catatan lupa panggung jejak coklat kerling musim hujan salju abu-abu senyap jala gemerlap lampu jalan bayang-bayang jangkar bulan lautan Pasifik bermanik negara bergolak riak buih kopi susu menepi terjebak bayang geremang swara keriting menghitam dikira

matahari melorotkan celana liar mata kaki axngin pancaroba menyeret liyan burung migran hilang pandang lautan biru Pasifik bermanik negara tergurem bergolak serem bulan lemas lidah petir jilat langit hilang bayang burung layang capung terbang melingkari kolam bukit meraih tempat daun-daun gugur matahari melorotkan mata meloncati genangan bersisa pasang pantai berserak benda urban diri liar cakrawala terasin gelombang sepasang camar 

menjilat riak buih kopi susu menepi terjebak sendok api plastik geremang suara keriting menghitam di bayang penonton senyap ranum redam rahang sepi mata pampasan paroma birahi satwa angin seribu kaki celana komprang penonton tali senyap ranum redam rahang di hujan salju abu-abu senyap tarian usai bubar berderai bisa bicara luka jin permainan jebakan tirai racun biadab polah buka topeng catatanmu lupa jam durasi jarum 

gigit-menggigit hujan salju abu-abu terali diam cericit malam biru bubur bunga liar desir sepatu perbukitan gundul disengat kemarau berkepanjangan tungku petani bergolak memanggang ketel air menyedu kopi berdesir selurus geliat ular kebun kata senja tiba basah meneteki cacing tanah cemas gemas remas seribu anjing tanah jam durasi senyap jala perlahan jorok sepatu antariksa pesona air mata gerhana aroma birahi satwa hilir bukit 

merah gelombang berlalu lintas pasir buta jaminan jambu belah belalang kaki panjang diam daun rontok tirai seribu anjing tanah pasir hilir coklat sergap korban durasi gelar nafas jarum waktu bisu berita biru beradu kuda hitam mencongklang menuju padang sabana betina-betinanya lurus tembus cermin kamar geliat hari memerah di mega timur menanda burung melompati dahan ranting memburu serangga geriyap bayang matahari memancar 

menembus kabut penonton senyap ranum redam rahang isap sudut kerling musim bubur bunga liar desir pesona gerhana aroma birahi satwa ke hilir luruh suhu gemerlap lampu jalan panggung tanah pasir jambu belah belalang kaki tugu panjang hilir luruh suhu layu rontok kerling timbang tari pulasan muka pulang bentang puisi hujan cahaya pesona gerhana aroma birahi satwa angin bukit merah musim ulat semi cericit malaìkat bubur 

bunga liar desir penonton senyap ranum angin bukit merah serbu anjing tanah melayu rontok timbang aroma birahi satwa angin bukit merah jejak coklat penonton senyap tarian pulasan bisa bicara luka muka pulang balik serbu anjing tanah pasir jambu belah tujuh belalang kaki panjang hilir luruh suhu lancip dirayu rontok timbang tarian pulasan muka pulang beradu bentang puisi ranum redam rahang sudut kerling musim hujan salju bis abu-

abu senyap cericit malam bubur bunga liar gemerlap lampu jalan panggung sebuah puisi tak mesti dibaca keras-keras lubang musik semayup sergap korban buta dahan terangkat lampu temaram puisi sisi dinding panggung budaya berbalut jeans sebab puisi adalah doa pertapa diam-diam mengunyah senyap mata hujan cahaya gemerlap lampu jalan tumbang puisi hujan cahaya catatan dilupa di kaki bukit sepi satwa meski sayap-sayapnya patah 

sombong omong kopong gemerlap lampu jalan nyanyi-nyanyi badut-badut biadab jam jadi dua puisi dan sajak terbang berdampingan polah buka topeng pesona gerhana aroma birahi satwa angin bukit merah serbu anjing melanglang musim kuasah data menjadi sejarah tipis tanah pasir jambu belah belalang kaki meja panjang hilir seluruh suhu layu rontok musim tariantimbang jam durasi jarum waktu paku biksu berita biru setali bulat payung terbuka 

mata bayang-bayang fajar pulasan muka pulang beradu bentang antariksa coklat semut api nyanyi kerling musim waktu bisu berita biru sombong omong kopong gunung di gelap luas langit malam tepuk riuh bayang-bayang jangkar jala hujan cahaya gemerlap lampu berjalan pisi hujan cahaya gemerlap lampu di jalan tepuk riuh pulang beradu bentang puisi dangau geliat hari memerah di mega timur menanda burung melompati dahan bicara luka 

penonton senyap ranum redam rahang laut sudut kerling musim bubur bunga liar desir pesona gerhana aroma birahi satwa melata gelombang lalu lintas diam hujan salju asin abu-abu gemuruh guruh panggung mata air tali bulat payung terbuka detak kagum hilir bukit merah gelombang lalu lintas berdiam daun rontok tirai diserbu anjing tanah pasir racun luruh suhu kartu sergap korban buta daun rontok tirai bubar berderai rekam jejak bisa 

layu rontok timbang usai pulasan muka kiri luka tarian gemuruh guruh di gunung gelap malam bayang-bayang fajar detak kagum rekam jejak tepuk riuh tali bulat payung api terbuka erling musim hujan salju abu-abu senyap panggung musik semayup seribu timbun saku rata jejak coklat tali bulat bom payung terbuka tepuk riuh bayang-bayang jangkar musik semayup seribu timbun usai

bubar desir bayang-bayang jangkar jala kali sombong omong kopong bayang-bayang jangkar puisi beriring jala pesona gerhana aroma birahi satwa catatan dilupa rekam jejak jam durasi kotak buka topeng jarum waktu gelombang lalu lintas penonton dian senyap jambu belah belalang kaki panjang angin bukit merah serbu anjing tanah ungu basah sombong omong kopong cericit liar seribu timbun angin perlahan jorok sepatu

antariksa jambu belah penonton tersenyap ranum redam rahang sudut bayang-bayang fajar senyap cericit malam hilir coklat susu bubur bunga liar desir belalang kaki lancip sepanjang malam jejak coklat aroma birahi satwa hilir buruh suhu layu rontok timbang tarian pesona gerhana aroma birahi satwa angin bukit merah serbu anjing tanah pasir pulasan muka pulang beradu bentang hilir nyanyi pulang beradu bentang puisi hujan cahaya luruh suhu 
layu rontok timbang tari pulasan muka belalang kaki panjang ludah permainan jebakan tirai ranting memburu serangga geriyap bayang pesona gerhana sergap korban buta jam pisau gelap malam detak kagum rekam jejak dilupai sombong omong kopong perlaha durasi jarum waktu bisu berita biru mangga jejak jakun luruh suhu detak kagum rekam jejak pulang beradu bentang puisi hujan cahaya

matahari memancar menembus kabut perbukitan gundul disengat kemarau melukis senja terbuka topeng catatan melupakannya janji diam daun rontok tirai terangkat lampu pijar temaram bicara luka permainan jebakanmu tirai pulang beradu bentang puisi hujan Juni cahaya gemerlap lampu jalanan meta sari sudut kaki sombong omong kopong layu rontok timbang tanggung badut-badut angin bukit merah racun luruh suhu usai pulasan muka 

gemerlap lampu jalan panggung mata layu rontok timbang tari gemuruh guruh gunung sebongkah puisi terus kuasah di antara sejarah nafsu jorok sepatu antariksa bulat pesona mantra gerhana belalang kaki panjang bertuah agar abadi riuh teriakan penduduk di atap gelombang lalu jam durasi jarum waktu pos bisu berita biru timbun permainan jebakan bersemangat menyemangati kejaran gelombang tirai racun senyap cericit malam belalang 

hingga lelah rahang karang mengunyahnya kaki musim hujan panjang bubur bunga liar desir jadi warna tanah bumi hampa bukan tujuan salju abu-abu senyap kerling nanah pasir terangkat lampu temaram cericit seribu ubi danau galau pukau tinjau pulau risau parau
surau kacau balau kalau bakpau lepau sengau timbun angin perlahan pasir jambu dibelah musik semayup sergap korban buta bukit

kini wajah berubah angkuh menunjuk hidung penguasa korup dan selingkuh merengkuh merah saku biasa bicara luka gunung gelap jorok melayu rontok timbang hujan bercahaya waktu terus menggiringmu menyepuh langkah sergap korban buta seribu coklat tulang jin beradu bentang puisi hujan cahaya bintang menuju singgasana raja diraja dunia fana beton hilang gemuruh guruh gemerlap lampu jalan sombong kromong kopong perlahan jorok 

sepatu antariksa pulasan muka timbun tsunami gemuruh guruh gunung gelap malam diam balik sudut jala panggung mata lari saku detak kagum rekam jejak rata jejak kubur bunga liar desir seribu anjing tanah kopong hujan salju pasi senyap abu-abu cericit malam angin satwa catatan lupa sombong omong aroma birahi biadab polah malam bubar berderai detak kagum merata 

air menyedu kopi basah meneteki anjing tanah gigi sipir belalang kaki panjang terangkat melepas permainan lintas diam pesona gerhana cemas gemas remas lemas lidah petir jilat langit lampu temaram ragu-ragu tanya daun merontok musik semayup pekik angin luruh suhu hilang bayang burung layang layu rontok timbang tarian pulasan muka tari gemuruh guruh gunung gelap malam hilir

capung terbang melingkari kolam luruh suhu bergemerlap lampu jalan belalang kaki satu panjang tirai sepi berpistol jambuseperti kertas menyanyikan birahi dibelah permainan jagoan layu rontok timbang jejak panggung hujan cahaya pasir jalan badai tersumbat sajak berdesir nafas hujan cahaya lucu gemerlap racun biadab polah di antara sejarah bertuah agar abadi

capung terbang selingkar kolam usai nafas hujan cahaya gemerlap lampu jalan saku seribu anjing belalang kaki kaku mata ragu larut melukis senja ranjau panjang jambu belah hilir jalan nafas hujan cahaya gemerlap tali bulat payung terbuka berdesir selurus geliat ular bayang-bayang fajar jorok sepatu antariksa jambu belah bisa bi..ara terluka permainan kebun kata senja setiba cacing tanah melata 

tampak mata-angin dikunyah sekepal demi sawah jebakan tirai bayang-bayang jangkar kapal pajang seusai bubar berderai bisa bicara luka berdesir selurus geliat ular kebun kata senja jebakan tirai kuasai racun luruh suhu bubar berderai hilir hujan cahaya panggung badut-badut kotor setiba tungku petani bergolak memanggang ketel sakuku rata jejak berderai terangkat lampu temaram gemerlap lampu jalan penonton

senyap ranum redam rahang sudut malam jejak coklat nyanyi-nyanyi badut-badut kita biadab polah buka kata topeng racun buruk biadab polah biksu berita biru detak kagum rekam jejak panggung coklat tarian pulasan muka dibuka topeng catatanmu melupakan dibicarakan membaca pulang beradu cicak malam kotak anjungan tunai kiri peluit ketel mandiri berlabel bank plat merah tampang pengantri tertutup masker hitam tegang 

bentang perlahan jorok luruh suhu jejak lari bangkai aroma birahi satwa kerling musim rata jejak perlahan jarum waktu bisu berita biru menjorok sepatu layu rontok timbang korok sepatu antariksa pasir jambu belah luruh suhu jebakan tirai bukit merah lampu tepuk riuh bayang-bayang jangkar jala maut gemerlap lampu jalan panggung jejak ular coklat pulang beradu bentang jambu belah serbu anjing tanah pesona gerhana

antariksa belalang kaki panjang ranum liuk redam rahang bayang-bayang jangkar jala salju jejak coklat penonton senyap tepuk meriuh auman gemuruh guruh aroma birahi satwa angin bukit merah coklat serangga di hujan di salju abu-abu hilir kejam durasi jarum alit waktu bisu berita biru daun rontok tirai kain bubar berderai melayang bayang fajar batik gunung gelap malam pesona gerhana kota detak kagum rekam jejak sudut hujan 

abu-abu senyap cericit malam membayang bayangan fajar bubur bunga liar desir tetap depan rontok tirai bayang-bayang fajar pagi sergap korban buta penonton senyap lesap ranum redam rahang bubur bunga liar desir ranum redam rahang sudut terangkat arah pucuk cericit malam tali bulat payung ungu terbuka sudut lampu panggung mata elang lampu temaram redam rahang sudut jalan gemerlap lampu jalan panggung hujan Juni 

cahaya gemerlap lampu jalan rata jejak lain penonton senyap ranum redam rahang kiri sudut panggung pulasan muka ulang-balik beradu bentang puisi kerling musim hujan salju abu-abu senyap cericit malam bubur bunga liar pulang beradu bentang antariksa badut-badut detak panggung mata tal pita bulat payung terbuka belalang kaki panjang hujan cahaya musik puisi hujan cahaya lilin sepatu semayup sudut diam coklat puisi

hujan cahaya pulasan muka layu dirontok latu timbang tarian bayang-bayang jangkar layu rontok timbang tari bukit merah jambu batu belah gemerlap lampu jalan gemerlap kilat lampu jalan cericit malam pasir kerling musim pesona gerhana luruh suhu terhujan salju abu-abu senyap hilir aroma birahi hati ajaib aneh satuan angin seribu tepuk tangis meriuh gemuruh guruh timbun saku ditusuk mata seribu anjing tanah

ranum redam rahang sudut terangkat arah pucuk cericit malam tali bulat payung ungu terbuka sudut lampu panggung mata elang lampu temaram redam rahang sudut jalan gemerlap lampu jalan panggung hujan Juni hujan cahaya panggung badut-badut kotor sakuku rata jejak berderai terangkat lampu temaram gemerlap lampu jalan penonton senyap ranum redam rahang sudut malam jejak coklat nyanyi-nyanyi badut-badut kita 

angin pancaroba menyeret burung migran hilang pandangm menunggu giliran menyelipkan kartu ujung antrian berdiri perempuan kikuk jam kakek terakhir perempuan terakhir retak ranum membawa karangan bunga diletakkan di gerbang kota terbakar air mata menetes di pipi lautan Pasifik bermanik negara gurem bergolak riak buih kopi susu menepi terjebak sendok plastic geremang suara keriting menghitam di bayang bulan matahari melorotkan 

celana komprang mata kaki meloncati genangan sisa pasang pantai berserak benda urban diksi cakrawala sepasang camar menjilat asin gelombang gunung gelap malam jejak redam rahang sudut kerling musim hujan salju abu-abu hilang tali bulat payung terbuka bayang-bayang fajar sergap korban buta hujan salju abu-abu tepuk riuh gemuruh senyap cericit malam bubur bunga liar desir guruh 

detak kagum rekam jejak angin bukit merah serbu anjing tanah pasir jambu belah tali jam durasi jarum waktu bisu berita biru usai bubar berderai bisa bicara luka permainan jebakan tirai racun biadab polah di balik tepuk riuh bayang-bayang jangkar jala bayang-bayang fajar tepuk riuh gemuruh guruh gunung gelap malam sepatu hujan salju abu-abu jorok sepatu antariksa jambu belah belalang kaki panjang pesona gerhana aroma birahi satwa 

gelombang lalu lintas diam belalang kaki panjang hilir bukit merah gelombang lalu lintas diam daun rontok tirai serbu anjing tanahpasir penonton senyap ranum redam rahang antariksa sudut kerling musim bubur bunga liar desir lubangnnyanyi-nyanyi badut-badut biadab polah buka topeng kabut dini hari menyemai kanvas seperti diksi puisi tertata sepi
bulan terguling di kolam penyair masih ada bulan bintang beruang

pelahan kian nyaring berbaring miring perjalanan hidup terekam beku catatan lupa ingat bsombong omong kopong terangkat lampu temaram musik semayup sergap lesu membatu padu dalam duka luka yang membekaskan nanar korban buta jam durasi jarum waktu pbisu berita biru beriiring kerling musim hujan salju memoar terukir di awan kelabu abu-abu air senyap tsunami nyanyi badut-badut gelombang lalu lintas diam daun rontok tirai terangkat 

lampu temaram musik semayup seribu timbun saku rata jejak coklat penonton senyap ranum redam rahang sudut kerling musim hujan salju abu-abu senyap coklat gemerlap lampu jalan saku detak kagum rekam jejak rata jejak musik semayup seribu timbun saku rata jejak coklat penonton senyap ranum redam rahang sudut mata penonton senyap ranum redam rahang sudut kerling musim cericit malaìkat bubur bunga liar desir pesona 

gerhana aroma birahi satwa angin bukit merah serbu anjing tanah pasirjambu belah belalang kaki panjang hilir luruh suhu layu rontok timbang tari pulasan muka pulang beradu bentang puisi hujan cahaya sergap korban buta jam durasi jarum waktu bisu berita biru usai bubar luruh suhu layu rontok timbang tari pulasan muka pulang beradu bentang puisi hujan cahaya gemerlap lampu jalan panggung badut-badut bulat panjang buka topeng 

catatan lupa sombong omong kopong perlahan jorok sepatu antariksa bayang-bayang api jangkar jala jejak coklat penonton senyap jorok kaki senyap cericit malam bubur bunga liar desir pesona gerhana aroma birahi satwa angin bukit merah serbu anjing tanah pasir jambu belah belalang kaki panjang hilir luruh suhu matahari melorotkan celana komprang mata kaki meloncati genangan sisa pasang pantai berserak benda urban di cakrawala sepasang 

camar menjilat asin gelombang tumbang layu rontok timbang tali bulat payung terbuka senyap cericit malam tari gemuruh guruh gunung gelap malam detak kagum rekam jejak nyanyi badut-badut gelombang lalu lintas diam daun rontok tirai terangkat lampu temaram timbun serangga layu rontok timbang bentang pulang beradu bentang migran hilang kaki panjang pandang bulat payung terbuka bayang-bayang jangkar jala gemerlap lampu jalan 

tari pulasan muka rembulan panggung hujan cahaya gemerlap lampu jalan panggung saku detak kagum rekam jejak rata jejak sergap korban buta jam durasi jarum waktu bisu berita biru terali layu rontok timbang puisi hujan cahaya gemerlap lampu jalan nafas pesona jejak coklat penonton senyap gerhana aroma birahi satwa angin bukit merah serbu anjing tanah pasir jambu belah belalang kaki panjang hilir luruh suhu tari pulasan muka pulang beradu 

puisi hujan cahaya kotak bayang-bayang jangkar jala ranum redam rahang sudut kerling musim hujan salju abu-abu senyap cericit malam bubur bunga liar desir gemerlap lampu jalan racun luruh suhu pesona gerhana aroma birahi satwa bubur bunga liar desir penonton senyap ranum redam rahang sudut kerling musim hujan salju abu-abu senyap cericit seribu timbun angin perlahan panggung hujan cahaya daha nangin pancaroba menyeret burung 

lautan Pasifik bermanik negara gurem bergolak riak buih kopi susu menepi terjebak sendok plastic geremang swara keriting menghitam di bayang bulan malam jejak kecoklatan hilir cokcok kilat pulang beradu bentang puisi hujan cahaya musik semayup seribu timbun daun rontok tirai bubar berderai bisa bicara luka permainan jebakan tirai gemerlap lampu jalan polah buka topeng catatan lupa gunung gelap malam detak kagum rekam jejak sergap 

semayup sergap korban buta jam durasi jarum waktu bisu berita biru usai pulasan muka korban buta jam durasi jarum waktu bisu berita biru pistol pulang beradu bentang puisi hujan cahaya panggung mata tali bulat payung terbuka terangkat lampu temaram musik 
riuh bayang-bayang jangkar jala hujan salju abu-abu senyap cericit malam bubur bunga liar desir belalang kaki panjang hilir coklat hujan salju abu-abu senyap cericit malam-malam 

hilir luruh suhu layu rontok timbang tari pulasan muka pulang beradu bentang puisi hujan cahaya panggung badut-badut saku rata jejak berderai bisa bicara luka permainan jebakan tirai racun biadab polah buka topeng catatan lupa sombong omong kopong perlahan jorok sepatu antariksa gemerlap lampu jalan penonton senyap ranum redam rahang sudut tali panggung jejak coklat penonton senyap ranum redam rahang sudut jejak coklat jambu 

kerling musim hujan salju abu-abu senyap serbu anjing tanah pasir jambu belah belalang kaki panjang sudut kerling musim bubur bunga liar desir pesona gerhana aroma birahi satwa gelombang lalu lintas diam daun rontok tirai bubar berderai bisa bicara luka guris permainan jebakan tirai hilir bukit merah gelombang lalu lintas diam daun rontok tirai serbu anjing tanahpasir belah belalang anjing tanah pasirjambu belah bubur bunga liar 

penonton senyap ranum redam rahang pulang beradu bentang puisi hujan cahaya gemerlap lampu jalan bayang-bayang fajar usai bubar luruh suhu layu rontok timbang tari pulasan muka pulang beradu bentang puisi hujan cahaya gemerlap lampu jalan nyanyi-nyanyi badut-badut biadab polah buka topeng catatan lupa sombong omong kopong lepas cericit malam bubur bunga liar desir pesona gerhana aroma birahi satwa angin bukit merah serbu 

hiliruruh suhu layu rontok timbang otari pulasan muka pulang beradu bentang puisi hujan cahaya panggung badut-badut saku rata jejak berderai bisa bicara luka permainan jebakan tirai racun biadab polah buka topeng catatan lupa sombong omong kopong perlahan jorok sepatu antariksa gemerlap lampu jalan penonton senyap ranum redam rahang sudut tali bulat payung terbuka bayang-bayang jangkar jala gemerlap lampu jalan panggung jejak 

kerling musim hujan salju abu-abu senyap serbu anjing tanah pasir jambu belah belalang kaki panjang sudut kerling musim bubur bunga liar desir pesona gerhana aroma birahi satwa gelombang lalu lintas diam daun rontok tirai bubar berderai bisa bicara luka daun rontok tirai permainan jebakan tirai hilir bukit merah gelombang lalu lintas diam serbu anjing tanahpasir coklat penonton senyap ranum redam rahang sudut desir malam 

penonton senyap ranum redam rahang pulang beradu bentang puisi hujan cahaya gemerlap lampu jalan bayang-bayang fajar usai bubar luruh suhu layu rontok timbang tari pulasan muka pulang beradu bentang puisi hujan cahaya gemerlap lampu jalan nyanyi-nyanyi badut-badut biadab polah buka topeng catatan lupa sombong omong kopong  lepas cericit malam bubur bunga liar desir pesona gerhana aroma birahi satwa angin bukit merah serbu 

pesona gerhana aroma birahi satwa angin bukit merah serbu anjing tanah pasir beraroma birahi satwa pesona gerhana kerling musim hujan salju abu-abu senyap cericit seribu lalu lintas diam daun rontok tirai terangkat lampu temaram timbun angin perlahan jorok sepatu antariksa jambu belah sombong omong kopong anjing tanah pasirjambu belah jejak coklat jambu belah belalang kaki panjang mperlahan jorok sepatu antariksa sipir tepuk riuh raut 

gemuruh guruh saku semut musik senyap semayup seribu timbun saku rata jejak coklat penontoln senyap ranum redam rahang sudut kerling musim hujan salju abu-abu cericit malam bubur bunga liar desir pesona gerhana aroma birahi satwa angin bukit merah serbu anjing tanah pasirjambu belah rata belalang kaki panjang hilir luruh suhu layu rontok timbang taripulasan muka lari nyanyi badut-badut gelombang 

Columbus Sat Oct 8 20 22 04:22 am
Cunong Nunuk Suraja
Latest posts by Cunong Nunuk Suraja (see all)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *