Masa lalu, biarlah masa lalu..

Masa lalu, biarlah masa lalu..
kau berjanji mengirimiku
tanda sayang
lewat pesan masuk
sebelum subuh datang
berlarat-larat
sebelum kokok ketiga ayam jantan
terdengar
lamat-lamat

pagi ini
tiada pesan masuk
menelusup
haruskah aku cemas pada guratan nasib buruk
yang membuat hati remuk

selepas pulang kerja
tiada kulihat bayangmu sore-sore
menyambut di depan halte
menjemput dengan vespa
sewarna jambu mete

satu tahun berlalu
kepada siapa
kubagi pilu
yang berderak-derak
selain kepada penyiar radio
dangdut bersuara
serak-serak

malam ini sang penyiar
membaca pesanku bak penyair
“kepada abang sayang
yang tiba-tiba menghilang
matilah kau terkubur bersama
segala kenang.”

dentuman kendang
datang pelan-pelan
raungan gitar dan tiupan
seruling bersusulan

suara inul mulai
bergetar-getar
menyelamatkanku dari bayang
masa lalu yang
kian memanjang
Deni Oktora Pasaribu
Latest posts by Deni Oktora Pasaribu (see all)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *