di sebuah ruang rahasia kau ajak aku membuka jendela melihat senja yang hampir pudar warnanya pada tepi jendela itu kau minta aku duduk menjuntaikan kaki "lihat!" di kejauhan mereka ramai saling tikam berkali-kali – begitu teraniaya "jangan terkecoh" katamu pemandangan itu bukanlah kesedihan yang mendayu-dayu di tengah bising yang hambar kau ingin aku meletakkan dengar dalam tumpukan bab-bab kesabaran "ayo kembali kita maknai bisik angin yang hampir-hampir saja terlupa" lalu, kau berdiri memeluk tubuhku yang dingin cinta terkadang punya cara sendiri untuk bercengkerama dan main-main biarkan cahayanya terus menyala dalam pikat dan tepuk tangan masih di bawah langit senja sejantung denyut nadi kasihmu samar-samar mengamini dalam doa yang mengangkasa hening Lawang, 21 September 2023
Latest posts by Rahayu Iis Indahwati (see all)
- SEKEPING LYRA SENILAI SATU LYRA - 25 Mei 2024
- Malang Bukan malang - 14 Oktober 2023
- Pulang Kampung ke Wae Rebo - 5 Agustus 2023