anak manusia berburu angin
angin diburu simpang siur
pergilah Buyung menemui Einstein
yang asyik mendendangkan bumi
atom-atom ditangkap
diajak berjoget, dipujuk
biar merasuk.
Barat mabuk.
samar-samar
mereka adalah raja.
Jepang yang asyik bermain biola
kehilangan nada.
Amerika bernyanyi
di Hirosima Nagasaki.
guru pun menjadi tulang punggung.
ledakannya menggetarkan si Buyung.
"ini di mana?" tanyanya.
Einstein asyik bermain cahaya
mengukur gerak, menjadi dewa.
"tak ada yang bisa
menyamai kecepatan cahaya!"
Einstein mengajaknya menunggangi waktu
mengelilingi bumi
mengitari matahari
Newton bersedih di kejauhan
ia kehilangan gravitasi
yang dilompati Einstein.
"stop! aku tak kuat!"
Buyung berlari.
"kunjungi aku lagi, ya?"
ia menengok ke belakang
Einsten berubah menjadi
bom atom.
"kepalaku bisa meledak!"
seru Buyung.
lalu menjauh.
Catatan: Puisi di atas adalah salah satu penggalan puisi yang terdapat dalam Buku Malala, 2023.
Indra Intisa sering dipanggil dengan panggilan Ompi. Ia menulis lagu dan buku-buku sastra, seperti: buku esai, cerpen, novel, dan puisi. Karyanya ada di koran-koran dan media online, seperti Media Indonesia, Tempo, Riau Post, Lampung Post, dst. Nominator Kekata Pena Kawindra Award 2016. Anugrah Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Puisi 2021 sebagai Naskah yang Menarik Perhatian Juri. Buku Malala menjadi Buku Puisi Pilihan di Payakumbuh Poetry Festival (PPF) 2023.
Indra Intisa sering dipanggil dengan panggilan Ompi. Ia menulis lagu dan buku-buku sastra, seperti: buku esai, cerpen, novel, dan puisi. Karyanya ada di koran-koran dan media online, seperti Media Indonesia, Tempo, Riau Post, Lampung Post, dst. Nominator Kekata Pena Kawindra Award 2016. Anugrah Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Puisi 2021 sebagai Naskah yang Menarik Perhatian Juri. Buku Malala menjadi Buku Puisi Pilihan di Payakumbuh Poetry Festival (PPF) 2023.