Lamang Limo Kaum

Lamang Limo Kaum

jika tuan pulang dari Jakarta
singgahlah ke pondok kami
dunia penuh puing, mengepul lintas benua
merayakan nafsu, muslihat purba
tapi di sini, di palanta
hanya ada hidangan dan senda
agar penat tuan lekas meriap
kesumat lenyap tak beralamat

tuan kunyahlah durian mengkal di batang
yang dikirim pemuda baik-baik Sungayang
warnanya kuning krem, dagingnya tebal
bijinya mungil, sempena bibir perawan
lantas lamang maha lembut dan kemat
mengiring raja buah melayar kerongkongan
tuan obrallah bunga-bunga ketakjuban
antara gagap ingin bertambah atau kenyang
ditingkah kawa daun
dipungut dari nagari seberang

jika tuan bosan mendengar
kisah pipit sawah, sungai tujuh berpincuran
hisaplah rokok daun kering yang dilipat
menghuni lembaga untuk tamu terhormat
asapnya setia menulis ayat
disepuh burung-burung peladang
di atas langit Piliang
aromanya menghuni komplek Batu Batikam
menyapa tuan selepas merancah di Parambahan

janganlah tuan berhenti dan balik kiri
kala tertegun di Simpang Kiambang
antrian tak berujung orang berburu minyak
adalah pemandangan biasa
seusai sarapan di Sigarungguang

memacetkan rindu di sela sawah Labuah Bawah
pada anak mertua tersayang

Lima Kaum, 2022

Mohammad Isa Gautama
Latest posts by Mohammad Isa Gautama (see all)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *