dua puluh tujuh tahun lalu
kembang-kembang api genap di langit
lonceng-lonceng natal pecah di ruang tunggu
tangisan paling sunyi
bunyi di antara nun mati bertemu ba
langit terus menyala
ayat-ayat puisi jatuh di sudut-sudut ruang doa
dua puluh tujuh tahun sudah aku di bumi!
Desember milik siapa?
kata bapak, “ibumu, ibumu, ibumu”
lalu umurmu!
Marana, 21/12/24
Latest posts by Roy Andika (see all)
- Kitab Puisi - 21 Desember 2024
- Kemerdekaan - 28 September 2024
- Senin Upacara Bendera - 7 September 2024