Kitab Puisi

Kitab Puisi

dua puluh tujuh tahun lalu
kembang-kembang api genap di langit
lonceng-lonceng natal pecah di ruang tunggu
tangisan paling sunyi
bunyi di antara nun mati bertemu ba

langit terus menyala
ayat-ayat puisi jatuh di sudut-sudut ruang doa
dua puluh tujuh tahun sudah aku di bumi!
Desember milik siapa?
kata bapak, “ibumu, ibumu, ibumu”
lalu umurmu!

Marana, 21/12/24

Roy Andika
Latest posts by Roy Andika (see all)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *