Kipas Angin

Kipas Angin

negeri ini panas bagai neraka
untunglah di rumah tergenang surga
dalam kibaran kipas angin

kemarin kau umpat karena macet tombolnya
lain waktu kau serapahi tersebab tak bersuara

setelah peperangan di luar rumah yang lebih banyak kalah
karena zaman semakin sangar dan kau bawa diri usang
anak-istri mengeluh pangkatmu kelam

andai mereka tahu, betapa kantormu sarang tikus
ular melata menyusuri keluguan
kau bernapas di himpitan

hanya kipas angin yang sabar membuhul malam
kau julurkan mata ke lehernya gamang
menyambut darah menetes-basahi buku pengeluaran

Padang, April 2018

Mohammad Isa Gautama
Latest posts by Mohammad Isa Gautama (see all)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *