Ketika Ajal Datang

Ketika Ajal Datang
Buka jendela biar angin rasuk 
Mengisi ruang kasak-kusuk
Belai buku puisi
Yang membusuk; Tentangmu
Rimbun sudah di lubuk

Sesak dada rona merah pipi itu
Jamur musim hujan subur
Di sebatang pohon tua.

Sedang tubuh di ranjang sudah kaku
Rasa mentari tak hangat lagi
Pilu mencekik hati hujan
Tak kunjung berhenti; teror gigil
Sandera bibir yang biru.

Jakarta, 2024
Ardhi Ridwansyah
Latest posts by Ardhi Ridwansyah (see all)
0Shares

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *