meniti jalan hulu ke muara, di manakah dendang amak
menimbun riak jejak
rantau dibujuk demi sepiring dua penganan
agar adinda mau menulis buku tamu
memahat sungging bibir dan lipatan deta
berjalan meniti kelok di sudut pasar hari pekan
bekas kantor camat menitip sampah tersangkut hujan
kau tuai umpat pada penat
belum khatam menggelar kisah lapuk
tentang kemenakan tersandung cibir
anak gadis berangkat sekolah
dihantam fakir
melangkah menjelang pagi kala gulai kacang panjang
terjerang di sarapan aroma kunyit
matahari menghembus dendang pinggang Batipuh
merajut masa depan beralas keluh dan peluh
pesan di gawai sesekali mengeruh
tanah di kampung merusuh
amboi, mamak menyelempang sarung di musim panas
duduk merokok menyembul gigi emas
sawah mengering, musim haji merapal doa
sendok-garpu enggan dibasuh, pengembara singgah
menjual sekarung petatah petitih dari kota mafia
mengajarkan cara menumpang bus antar pulau
mendampar seruas dua sisa ketupat
yang gemar mengintip seringai kerbau
dalam gebalau lunau
Pitalah, 2022
- Hari-Hari Terakhir Lurah Alizar - 9 Februari 2025
- Pagi Pisang Goreng dan Ketan - 1 Februari 2025
- Hujan Segelas Teh Telur - 25 Januari 2025