pintu kandang terbuka, seperti saat kau melahirkannya, sebuah kejora dibuahi kegelapan anakmu anak galaksi, kini masih tersalib, menantikan kelahiran lain dari rahim seorang perempuan sedih kau panggil nama tuhan berkali-kali sebelum orbital terakhir memadamkan seluruh hati: aku bersamamu, kehampaan seribu merpati, terbang tanpa bunyi ke dalam mesin waktu di akhir masa migrasi, binatang-binatang fantasi hamil, berziarah padamu, puncak olimpus, hati yang terang jadi lampu, bintang pararel di langit nyala saat yang lain dipadamkan - padam saat yang lain dipulangkan kaurawat jagat penghabisan, menjaring kabut dalam gaun bulan, menghabiskan hitungan sendirian perawan di ujung jarum kosmik
Posted inPuisi
Kanya
