Istana Pagaruyung

Istana Pagaruyung

sejauh mata memandang
seluas makna perasaian
akhirnya sampai jua di ranah
tempat nenek dan moyang
merangkai tulah
ringkasan sejarah

sejauh jalan berlubang
di sisi Singkarak
Padang Panjang menitip lembap
akan bersua juga kita
di jenjang kayu sejuk merayap

kau menungkanlah kamar nan sembilan
tempat dayang dan putri berkicau
ninik mamak mengelus pisau
kadang menyantap durian dan lemang
bersahabat tembakau

seruas demi sebatang ijuk
menaungi rapat adat tak sudah
ditatap Cindua Mato tegar berdiri
berpalun kolam bidadari
mandi menyurukkan permata
di kaki gunung Bungsu

usah lama berlagak
usai makan bajamba
hiruplah lenguh Gumarang
luruh dari alang-alang
anak Bukik Gombak

khidmat mengunyah pantun nasihat
sebelum kau lewa jurus silat
terpuruk jadwal liat
menyemak peta perantauan

entah kapan sempat
meniti gonjong berkelok
tujuh menusuk langit
merimbun rindu dendam
lupa menjemput si cantik
memalingkan rintih sakit

Batusangkar, 2024

Mohammad Isa Gautama
Latest posts by Mohammad Isa Gautama (see all)
0Shares

1 Comment

  1. Leni Marlina

    I enjoy reading the poem. Thank you for sharing your poem, Bang Isa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *