PERS RILIS
Band: Echo Flow
Judul Lagu: Di Balik Tirai (Ost. SIA?)
Song Writer : Rene
Composer: Harry
Aranger: Ferry Irawan
Vocal Director: Ferry Irawan
Studio: Epicci Studio
Mixing & Mastering: Harry
Label: RTH Records
Video
Producer: Rori Aroka
Director & DOP: Rimba Satu Awan
Art Director: Arif P. Putra
Photographer: Uyung Hamdani & Candut
Editor: Mahameruproject.id
Cello: Alfriado Sardofa
Viola: Winatj
Violin: Dedek Febrian
Studio: Kopi Batigo Studio
Production Marewai N’ Co (Serikat Budaya Marewai)
Single “Di Balik Tirai” sengaja digarap untuk soundtrack film “SIA?” film yang menceritakan tentang seorang pendekar yang hendak menamatkan kaji silatnya (pemutus kaji) dari berbagai pengembaraannya, kehidupan yang dijalaninya tidak akan lepas dari bayang masa lalu yang kelam dan kejam.
Berdasarkan kisah yang ada dalam naskah film “SIA?” tersebut, Echo Flow dengan apik menyiratkan berbagai makna dalam lagu “Di Balik Tirai” ini. Cinta dan manipulasi terkadang adalah hal yang saling bergandengan dalam sebuah hubungan. Tarik-ulur perasaan dilakukan hanya untuk kepuasan sepihak semata. Cara menghadapinya pun tergantung seseorang itu, apakah bisa bertahan dengan prinsipnya, Atau goyah karena bujuk rayu yang hanya bualan semata.
Pada mulanya Rene sang vocalis mengirimkan voice over ke pada Harry yang merupakan gitaris Echo Flow, voice over tersebut berisikan materi awal lagu “Di Balik Tirai” ini, tanpa berlama-lama Harry menjadikan voice over itu menjadi sebuah lagu yang utuh.
Terkhusus untuk project sountrack film “SIA?” ini, Echo Flow menggandeng arranger dan composer dengan segudang pengalaman bernama Ferri Irawan, pada garapan ini Ferri Irawan mengaransement lagu ini dengan isian quarted bernuansa classic, Ferri irawan juga bertindak sebagai vocal director sehingga menjadikan lagu “Di Balik Tirai” ini begitu mendalam menembus setiap lirik yang dinyanyikan. Semua track dan vocal direkam di Epicci Studio.
“Di Balik Tirai” merupakan single ke-3 dari Echo Flow yang sebelumnya telah mengeluarkan 2 single dengan judul “Teleskop” dan “Hampir Seperti Mati’ yang lumayan mendapat tanggapan positif dari penggemar musik Indonesia hususnya skena music indie Padang.
Nama Echo Flow diambil dari kata bahasa inggris “ËCHO”dan “FLOW” yang artinya “GEMA” dan “ALIRAN”. Kedua kata ini dikombinasikan dan memiliki makna bahwa band ini ingin mengalirkan suara kepada khalayak ramai melalu lagu-lagu yang dibawakan. Nama ini dibentuk dengan harapan lagu-lagu yang dibawakan bisa menyentuh hati siapapun yang mendengar maupun menyaksikan secara langsung. Echo Flow beranggotakan 2 orang yaitu Rene dan Harry, rene merupakan mahasiswa sastra inggris dengan memiliki suara yang khas dan Harry merupakan gitaris yang sudah melanglang buana di belantika musik Indonesia baik sebagai player maupun sebagai orang belakang layar. Pengalaman Harry sebagai A&R di salah satu label rekaman nasional menjadikan Echo Flow sebuah group yang matang dan siap memberikan warna baru terhadap perkembangan musik Indonesia.
Link spotify:
Videoklip:
Instagram: Echo Flow
Sumber: Arif Purnama Putra
- Titan Sadewo: Menulis Kematian, Menghidupkan Puisi - 14 Desember 2024
- Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-79 - 6 Agustus 2024
- Sastrawan dan Penulis Payakumbuh Tolak Masuknya “Satu Pena” ke Payakumbuh - 14 Juli 2024