Misteri Sendal Bolong: 02 – Dihadang Genderuwo

Misteri Sendal Bolong: 02 – Dihadang Genderuwo

Di kampung Cimenyan, tempat Anto lahir dan besar, ada sebuah pohon yang konon katanya dihuni oleh sesosok mahluk yang sangat menyeramkan. Tubuhnya tinggi besar dengan dipenuhi bulu yang lebat. Taring mencuat dari mulut yang terus menerus mengeluarkan cairan berwarna merah, berbau busuk, kuku-kukunya yang seperti kuku harimau dan matanya yang sebesar lampu motor, sungguh sangat menyeramkan.

Mahluk itu disebut warga sebagai Genderuwo. Konon katanya, banyak warga yang pernah menjumpai mahluk itu dan selalu berakhir dengan kabar sakit keras. Oleh karena itu, sangat disarankan oleh Pak Lurah, agar setiap warga yang hendak pergi dan pulang, jangan pada malam hari atau selepas magrib, karena pohon tersebut letaknya persis di ujung kampung, tempat satu-satunya akses keluar masuk ke kampung Cimenyan itu.

Pada suatu hari, Anto yang yang berprofesi sebagai tukang pangkas keliling dari satu kampung ke kampung lainnya dengan menggunakan sepeda, terlambat pulang karena mendapatkan orderan memangkas rambut beberapa orang di jam-jam yang biasanya dia sudah pulang. Mau ditolak, rezeki. Diterima, pasti telat pulang sebagai konsekwensinya.

Anto memilih tetap mengambil orderan karena ingat anaknya yang ingin dia bahagiakan dengan membelikan makanan kesukaannya. Sekitar pukul 21
00 WIB, pekerjaannya pun selesai dan ia menerima upah yang cukup menyenangkan hatinya. Anto pun pulang dengan sedikit tergesa-gesa agar cepat sampai rumah.

Sesampainya di dekat perbatasan kampung Cimenyan, Anto melihat ke arah pohon yang dikatakan warga sebagai sarang atau tempat tinggalnya Genderuwo yang menyeramkan itu. Hatinya gentar tetapi kembali ia teringat anak dan istrinya di rumah menunggu kepulangannya.

Dikayuhnya sepeda dengan kecepatan tinggi agar bisa segera melintasi areal pohon itu, tetapi mendadak Anto melihat sosok mahluk yang seperti digambarkan warga berada di depan menghadang jalannya.

Anto panik. Mau berbalik arah tapi terlambat karena Genderuwo itu telah terlebih dahulu menangkap sepeda Anto agar tidak bisa bergerak. Anto gemetaran.

Genderuwo itu memegang sepeda Anto dengan sebelah tangan dan sebelah tangannya lagi menyibak rambut-rambut panjang yang menutup wajah mengerikan mahluk itu. Anto dengan sangat jelas melihat wajah mahluk yang disebut Genderuwo itu dengan sangat jelas.

Sangat mengerikan. Anto begidik ngeri. Mahluk itu menarik sepeda yang dikendarai Anto untuk menjadi lebih dekat dengannya. Semakin dekat dan sangat dekat.

Lalu, Genderuwo itu berkata, “Mas, cukurin rambut saya dong. Neng Kunti selalu protes sama gaya rambut saya ini.”

Anto dapat pelanggan baru.

Bandung, Januari 2024

Safri Naldi
Latest posts by Safri Naldi (see all)
0Shares

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *