Celiana

Celiana
untuk Faja dan Oca

/i/
Ibumu memasang seratus kembang api dalam kamarnya. Lalu, ia meminta
ayahmu membakarnya. Ayahmu sendiri membakarnya dengan korek gas colongan
dari tongkrongannya.
Ketika ayahmu melihat ibumu begitu girang. Ia membuka dua kotak petasan disko
dan membakarnya sekaligus—dengan tangan seribu.
Ruang menjadi kedap-kedip berwarna. Ayah dan ibumu pun, akhirnya berjoget
pargoy hingga tak lama kemudian petasan meledak.
Terdengar dari arah pintu teman-temannya berteriak, ”Selamat hari berojol,
Celiana!”
Tiba-tiba suara tangis bayi perempuan pun menggelegar mengimbangi musk DJ
Tiktok.

/ii/
Tujuh belas tahun lagi kamu tumbuh menjadi bunga.
Ayahmu mulai berkhayal.
Lelaki seperti apa nanti yang mampu memetikmu
dan menyelipkan tangkaimu
ke sela-sela kupingnya.
Lalu kamu membisikkan lembut dua kata
mantra kepadanya,
”Aku mencintaimu.”
Muhammad Ridwan Tri Wibowo
Latest posts by Muhammad Ridwan Tri Wibowo (see all)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *