untuk Faja dan Oca /i/ Ibumu memasang seratus kembang api dalam kamarnya. Lalu, ia meminta ayahmu membakarnya. Ayahmu sendiri membakarnya dengan korek gas colongan dari tongkrongannya. Ketika ayahmu melihat ibumu begitu girang. Ia membuka dua kotak petasan disko dan membakarnya sekaligus—dengan tangan seribu. Ruang menjadi kedap-kedip berwarna. Ayah dan ibumu pun, akhirnya berjoget pargoy hingga tak lama kemudian petasan meledak. Terdengar dari arah pintu teman-temannya berteriak, ”Selamat hari berojol, Celiana!” Tiba-tiba suara tangis bayi perempuan pun menggelegar mengimbangi musk DJ Tiktok. /ii/ Tujuh belas tahun lagi kamu tumbuh menjadi bunga. Ayahmu mulai berkhayal. Lelaki seperti apa nanti yang mampu memetikmu dan menyelipkan tangkaimu ke sela-sela kupingnya. Lalu kamu membisikkan lembut dua kata mantra kepadanya, ”Aku mencintaimu.”
Latest posts by Muhammad Ridwan Tri Wibowo (see all)
- Merayakan Duka - 20 Juli 2024
- Tragedi Kehidupan - 13 April 2024
- Mau Diunfollow, tapi Rindu Tak Sanggup - 20 Januari 2024