Ada kalanya kita berbincang
dengan duka, sendiri telanjang.
Kita lihat luka di lengannya
di sana, telah lama peluk terkulai.
Di punggung kita, ia melihat
panjang dan dalam, semacam sayat.
Siapa telah menikammu?
Siapakah yang telah menikmati
luka ini?
Ada kalanya kita terdiam
seperti merasa tengah karam.
Dengan duka, kita berbagi
lautan buas badai hidup ini.
Kita lihat perahu terombang-ambing
di sana, kau dan aku terbanting.
Menatap langit, gelap mencekam
kerlip harapan timbul tenggelam.
Sebutlah, sebut, nama juru kemudi,
katakan, "Jangan sampai hilang kendali!"
2024
Latest posts by Dedy Tri Riyadi (see all)
- Ada Kalanya - 25 Mei 2024
- Debussy Setelah Enam Petang - 9 Desember 2023
- Kamera - 2 September 2023